Program Praktek Pengolahan Bahan Pangan (Protek Pebangan)
Program Praktek Pengolahan Bahan Pangan (Protek Pebangan) merupakan kegiatan intrakurikuler yang ada pada mata pelajaran Prakarya Kelas 8 semester 2. Materi yang dipilih adalah materi yang ada padaa Bab 4 yaitu tentang Pengolahan bahan pangan serealia, umbi, dan kacang-kacangan.
Program dilaksanakan di SMP islam Ibnu Rusyd Kotabumi kabupaten lampung Utara, yang menjadikan murid-murid kelas 8a (putri) sebagai pelaku utama program. Program telah direncanakan pada tanggal 10 Maret 2022, telah melalui proses diskusi dan konsultasi dengan kepala sekolah, waka kurikulum, dan wali kelas. Dan Pelaksanaan program dilakukan pada hari Jum'at, Tanggal 25 maret 2022 mulai jam 08:00 sampai jam 11:30 WIB.
Latar Belakang Pelaksanaan Program ( Peristiwa /Fact)
1. Murid kelas 8 memiliki minat membaca materi pelajaran Prakarya yang rendahà Dicarikan sumber bacaan yang menarik bagi usia mereka, sehingga minat /ketertarikan mereka dikaitkan dengan kodrat mereka yang hidup di era digitalà Sumber bacaan bukan hanya dari buku paket namun juga dari internet yang menyediakan banyak pilihan (Voice, Choice, Ownership).
2. Rendahnya minat baca menimbulkan minimnya pengetahuan terkait materi pelajaran Prakaryaà Rasa memiliki belum tumbuh sehingga perlu kita carikan media yang dapat menumbuhkan rasa memiliki mereka terhadap materi pelajaran prakarya. Mereka dapat menemukan jalan /cara terbaik bagi mereka untuk memahami materi tersebut. (Ownership, choice, Voice).
3. Kolaborasi antar murid belum terlihat baik dan merataàDengan memberikan kebebasan kepada murid untuk memilih teman/rekan dalam satu kelompok kerja untuk kegiatan praktek pengolahan (Choice), bisa berdasarkan hubungan keakraban, kedekatan tempat tinggal, kesamaan hobi dan minat (Voice). Setiap kelompok kerja dipersilahkan memilih satu menu yang diinginkan dari dua menu yang disediakan (Choice). Dengan melaksanakan kegiatan sesuai keinginan dan pilihan mereka diharapkan mereka dapat menemukenali kekuatan yang ada pada diri mereka, mereka lebih bertanggung jawab akan pilihannya, dapat mengatur cara dan jalan terbaik untuk aktivitas pembelajaran yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu murid dapat memahami dan melakukan pengolahan bahan pangan dengan didasari rasa syukur atas segala karunia Allah SWT., bernalar kritis, kreatif, mandiri, dan gotong-royong.
4. Karakteristik SMP Islam Ibnu Rusyd Kotabumi yang bercirikan Islam, membagi kelas 8 menjadi kelas 8 Putra dan kelas 8 Putri. Memiliki asset pendukung pelaksanaan program, yaitu :
a. Asset sumber
daya manusia yang baik, mulai kepala sekolah, waka, guru, tendik, dan murid
serta orangtua murid.
b. Asset sumber
daya alam/lingkungan yang nyaman dan aman, terletak di lokasi yang mudah
dijangkau dan tidak ramai meski terletak di pinggir jalan besar.
c. Asset Fisik
yang mendukung pelaksanaan program, seperti ketersediaan air, listrik,
internet, tempat cuci tangan, halaman sekolah, ruang kelas, buku pelajaran,
taman, dan peralatan yang dibutuhkan dalam program praktek pengolahan bahan
pangan.
d. Asset sosial
melalui MGMP dan media sosial guru mapel ataupun sekolah, memberikan informasi
yang berkaitan dengan materi pelajaran yang dimaksud dalam program ini.
e. Asset finansial
yang mendukung, yang berasal dari orang tua/wali murid. Sehingga Ketika dibutuhkan
dana untuk membeli bahan praktek murid tidak menghadapi kendala.
f. Aset Politik,
yaitu tersedianya listrik yang memadai berkat kerja sama dengan PLN dan
ketersediaan Internet berkat kerja sama dengan Telkom. Karena sumber bacaan
bukan hanya berasal dari buku paket namun juga dari internet yaitu dari youtube
dan google, di mana semuanya perlu diakses dengan adanya listrik dan internet.
g. Aset Agama dan Budaya, seperti budaya positif yang sudah ada sejak lama di sekolah kami yaitu sholat dhuha, mengaji, kebersihan kelas, jum’at berkah, silaturahim, dan TPA. Budaya positif memberikan energi positif pada murid Ketika mereka melakukan kerja kelompok /Kelompok kerja (Pokja).
5. Murid kelas 8 lebih menyukai kegiatan pembelajaran berupa praktek kerja untuk mapel prakarya. Informasi ini diperoleh Ketika guru menanyakan model pembelajaran yang diinginkan murid untuk materi bab 4 tentang pengolahan bahan pangan serealia, Umbi, dan kacang-kacangan. Saat guru menawarkan model ceramah, penelusuran informasi melalui internet, atau diskusi murid malah meminta yang lain yaitu memasak. Memasak di sini bisa diartikan praktek masak atau praktek pengolahan bahan pangan serealia, umbi , dan kacang-kacangan, secara berkelompok. Kemudian guru mengajak beberapa murid untuk berdiskusi baik secara langsung ataupun melalui Gmeet untuk mencari tahu lebih banyak tentang apa yang difikirkan mereka terkait kegiatan praktek pengolahan ini.
1. Capaian-capaian yang diharapkan dari terlaksananya program praktek pengolahan bahan pangan, yaitu :
a. Minat
membaca murid tumbuh yang didasari oleh rasa penasaran dan ingin tahu. Murid
harus tahu apa yang akan dibuat, bahan apa saja yang diperlukan, peralatan apa
saja yang diperlukan, bagaimana cara membuatnya, serta berpa biaya yang
diperlukan.
b. Pengetahuan
murid bertambah sebagai hasil dari membaca. Yang tadinya tidak tahu menjadi
tahu dan yang tadinya tahu menjadi lebih tahu. Mulai dari resep membuat mie
aceh atau onde-onde bugis ungu (klepon ubi ungu), bahan apa saja yang dibutuhkan,
peralatan apa saja yang diperlukan, bagaimana cara membuatnya, berpa biaya yang
diperlukan, serta di mana mereka bisa mendapatkan/membeli bahan-bahannya.
c. Karena
murid bekerja secara berkelompok, maka mereka harus dapat memilih rekan kerja
yang bisa diajak bekerja sama. Mereka juga belajar membagi tugas dan tanggung
jawab dalam kelompoknya. (Kolaborasi)
d. Menumbuhkan sikap /jiwa entrepreneur pada diri murid. Meski tidak harus sekarang menjadi seorang wirausahawan, pengalaman selama melaksanakan program biusa menjadi bekal dan pengalaman berharga bagi mereka kelak.
2. Yang bertanggung jawab pada program praktek pengolahan bahan pangan adalah guru mapel , wali kelas, waka kurikulum, kepala sekolah, beberapa guru, dan tentunya murid-murid kelas 8.
a. Guru
mapel sebagai perencana program
b. Wali
kelas sebagai partner dan sosialisasi dan pelaksanaan program
c. Waka
kurikulum sebagai partner dalam perencanaan program
d. Kepala
sekolah sebagai partner dalam perencanaan program sekaligus penentu kebijakan
terkait pelaksanaan program.
e. Guru lain yang berminat menjadi peninjau atau pemantau pelaksanaan program
f. Murid kelas 8 sebagai pemeran utama dalam pelaksanaan program praktek pengolahan bahan pangan.
Perasaan (Feeling)
Pada Pendidikan Guru Penggerak ada tiga modul yang dipelajari oleh saya sebagai Calon Guru Penggerak (CGP). Pada masing-masing modul saya mengerjakan tugas aksi nyata dengan perasaan penuh semangat, sedikit khawatir, namun tetap senang, karena apa yang saya pelajari pada setiap modulnya adalah hal baru dan sangat bermanfaat buat saya. Sedikit khawatir jika saya tidak dapat melaksanakan rencana dengan baik atau kurang mendapat dukungan dari pihak-pihak yang kita harapkan bantuannya. Bersemangat karena saya akan melaksanakan tugas dan pengalaman baru. Senang bisa ikut merencanakan sebuah program dan sekaligus sebagai pelaksananya. Jika tugas aksi nyataa atelah terlaksana rasa senang itu seolah berlipat-lipat. Bisa melaksanakan tugas, mengajak/melibatkan rekan sejawat dan pihak lain di sekolah, juga sudah memberikan warna baru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Pada saat pengerjaan tugas Modul 3 yang terdiri atas : Modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran , Modul 3.2 tentang Pemimpin dalam pengelolaan Sumber daya, dan yang terakhir Modul 3.3 tentang Pengelolaan program yang Berdampak pada Murid. Dan yang paling mengesankan buat saya adalah pada saat saya menyusun rencana dan melaksanakan tugas modul 3.3.
Sebagai seorang CGP saya mendapat dampak positif dari program PGP. Baik secara materil maupun non materil. Ada banyak perubahan yang terjadi pada diri saya dan lingkungan tempat saya mengajar. terutama perubahan pada cara pandang dalam mengelola aset dan sumber daya yang dimiliki sekolah. Pelibatan murid dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan elemen suara, pilihan, dan kepemilikan juga menjadi perhatian saya. sehingga dalam aksi nyata modul 3.3 saya benar-benar melibatkan murid mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dan penilaian program. Murid-murid terlihat sangat senang dan menikmati jalannya/proses program.
Pembelajaran (Finding)
Dari semua aksi nyata yang telah saya lakukan , saya mendapatkan banyak hikmah atau pembelajaran baik dari kegagalan ataupun keberhasilan.
Penerapan ke Depan ( Future)
Untuk pelaksanaan praktek pengolahan bahan pangan di masa yang akan datang akan lebih dipersiapkan dengan matang, dimintai komitmen semua murid dan dibuat kesepakatan bersama untuk sama-sama melaksanakan apa yang sudah disepakati agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari. Tugas guru mapel prakarya bisa dibantu oleh guru mapel lain dengan menjadikan program ini sebagai program bersama. Praktek pengolahan bahan pangan bisa menjadi Program lintas mata pelajaran , misalnya :
a. dengan mapel matematika : dalam menghitung berat/ukuran/takaran ; memperkirakan waktu pengerjaan ; menghitung kebutuhan bahan ; dan keuangannya.
b. dengan mapel IPS : melakukan kegiatan ekonomi, baik kegiatan produksi, distribusi, maupun konsumsi ; membangun jiwa enterpreneurship ; perdagangan; ataupun pasar.
c. dengan mapel IPA : mengkombinasikan bahan pangan kandungan karbohidrat dengan protein, mineral, air, dan bahan lain yang mengandung vitamin.
d. dengan mapel Bahasa Inggris : membuat dan mencoba resep dalam bahasa Inggris
e. dengan bahasa Indonesia : membuat sebuah tulisan terkait laporan
f. dengan SBK : terkait penampilan , sajian, dan pengemasan, atau bahkan iklan berupa poster atau banner kegiatan program
Jadi, Program bisa dilakukan dalam skala yang lebih besar, melibatkan lebih banyak mapel, lebih banyak varian menu, lebih banyak peserta, dan lebih panjang waktu pelaksanaannya.
Video Testimoni Kegiatan Praktek Pengolahan bahan Pangan
Terima kasih....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar