Bersama Membangun Karakter
Oleh : Ilah Armilah, S.E.
SMP Islam Ibnu Rusyd
Kotabumi, Lampung Utara
Pengantar
Sebagai seorang guru hampir setiap hari saya berinteraksi dengan murid di sekolah. Meskipun jam bertatap muka saat ini hanya sekitar 4 jam, namun interaksi yang terjadi bisa dimanfaatkan untuk melakukan praktik baik terkait penerapan Profil Pelajar Pancasila.
Saya mengajar di dua sekolah, yaitu SMP Islam Ibnu Rusyd Kotabumi dan SMKN 1 Kotabumi. SMP Islam Ibnu Rusyd Kotabumi merupakan sekolah induk saya. Saya sebagai guru tetap yayasan yang mengajar mapel IPS dan Prakarya.
Membangun Karakter Melalui Pembiasaan
Di sekolah induk saya yaitu SMP Islam Ibnu Rusyd Kotabumi, Kegiatan pembelajaran dimulai jam 07:00, di masjid. Di awali dengan Salam, Sapa, dan Senyuman saat masuk masjid, kemudian mengaji bersama antara murid dan guru , dilanjutkan dengan sholat dhuha. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membiasakan praktik baik dalam ketakwaan dan ketaatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pembiasaan ini diharapkan dapat membentuk karakter spiritual murid dan guru yang beriman dan bertakwa sesuai dengan ajaran agama yang kami anut yaitu Islam.
Di awal kegiatan pembelajaran di kelas, murid secara bergotong-royong menyiapkan kesiapan kelas, seperti kebersihan kelas dan kelengkapan peralatan kelas sesuai jadwal piket yang telah disusun melalui proses musyawarah kelas tanpa membedakan suku bangsa setiap murid. Pembentukan perangkat kelas dimana masing-masing perangkat memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda, bertujuan melatih sifat kepemimpinan dan kemandirian murid di sekolah. Proses dan kondisi ini sebagai pengejawantahan karakter kebhinekaan global.
Kegiatan pembelajaran masa kini yang berpusat pada murid, dengan menekankan keterampilan abad 21 yang
dikenal dengan istilah 4C yaitu Collaboration, Creativity, Critical
Thinking, dan Communication mengharuskan guru mengarahkan kegiatan
pembelajaran berorientasi pada Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS). Kegiatan pembelajaran dengan berorientasi
pada berfikir tingkat tinggi menggiring
murid untuk berfikir kritis dan memecahkan masalah, kreatif, mandiri, mampu
berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik.
Berbagai tugas yang diberikan guru kepada murid dengan berbagai strategi
pembelajaran yang kontekstual diharapkan mampu membuka cakrawala dan melatih
cara berfikir kritis, mandiri, kolaboratif dan gotong-royong, dan kreatif.