Koneksi Antar Materi - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Oleh : Ilah Armilah, S. E.
Guru SMP Islam Ibnu Rusyd Kotabumi
CGP Angkatan 3 Kabupaten Lampung Utara
PP : Apridayani, S. Pd.
Fasilitator : Suharyanto, M.Pd.
“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best). Bob Talbert
Bagi saya, kutipan ini memiliki makna yang sangat dalam, dimana bagi saya yang memeluk agama Islam apa yang berharga bagi saya dan keluarga adalah terkait Aqidah dan akhlaq(karakter). Dalam aqidah agama Islam tercakup masalah akhlaq atau perilaku. Pembentukan perilaku baik perlu dilakukan berdasarkan pada keyakinan dan kebenaran. Terkadang perilaku bisa saja baik namun tidak benar. Seperti dalam pengambilan keputusan Dilema etika atau bujukan moral, kita memahami bahawa dalam bujukan moral mungkin perilaku kita adalah baik namun melakukan sebuah hal yang salah tentu tidak bisa dibenarkan. Sehingga ketika mendapati seorang anak melakukan kecurangan saat ujian sekolah, kita akan memberikan konsekuaensi apapun bujukan atau alasan yang disampaikan anak kepada kita, karena kita tahu bahwa melakukan kecurangan saat ujian adalah hal yang salah meskipun tujuannya benar untuk mendapatkan nilai bagus.
- Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?
Pratap Triloka yang diusung oleh Ki Hadjar Dewantara yaitu :1. Ing ngarsa sung tuladha yang bermakna seorang guru menjadi teladan bagi murid-muridnya.2. Ing madya mangun karsa yang bermakna seorang guru menjalin komunikasi yang baik dengan murid3. Tut wuri handayani yang memiliki makna peran guru untuk memotivasi serta mendorong murid-muridnya untuk berkembang sesuai kodrat dan potensi yang dimiliki.
Dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan, Pratap Triloka akan memberi pengaruh kepada seorang guru ketika mengambil keputusan. A[pakah keputusan yang diambilnya sudah baik, benar, dan tepat serta bermanfaat bagi semua? Meskipun mungkin tidak akan semua kepentingan dapat difasilitasi melalui keputusan yang kita ambil, tapi setidaknya sudah mewakili kepentingan mayoritas. Sebagai seseorang yang memberi teladan guru harus mampu mengambil keputusan yang tepat dan bikasana, mampu mengkomunikasikan keputusan yang telah diambilnya kepada murid-murid dan mampu membuat keputusan yang dapat memotivasi/mendorong muriid menjadi insan yang dapat mengembangkan potensi dirinya menjadi manusia yang berkarakter dan bermanfaat bagi kebaikan umat.- Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Nilai yang tertanam pada diri kita tentu saja akan memberi warna dan pengaruh pada setiap keputusan yang kita ambil. Sebagai seorang muslim, nilai -nilai yang terkandung dalam ajaran agama Islam tentu akan menjadi pijakan utama bagi saya dalam mengambil keputusan , setelah itu saya akan memperhitungkan nilai-nilai kebajikan universal dan kebermanfaatannya.Sebagai seorang calon guru penggerak, saya juga memegang nilai - nilai guru penggerak yaitu : Mandiri, reflekstif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. Karena pada prinsipnya nilai-nilai ini sejalan dengan keyakinan yang saya pegang, maka pengambilan keputusan akan diambil dengan mempertimbangkan nilai-nilai ini juga. - Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.
Ketika kita menemukan sebuah situasi pada peserta didik atau rekan sejawat, yang membutuhkan pengambilan keputusan baik kita bisa melakukan peran kita sebagai pembantu mereka menemukan permalahan dan solusi atas masalah yang sedang mereka hadapi melalui Coaching yang kita lakukan padanya diantaranya dengan model TIRTA. sembilan langkah pengambilan keputusan dapat kita aplikasikan ketika mengecek kembali apakah keputusan yang diambil sudah tepat? ( langkah pengambilan keputusan yang dimaksud adalah :- Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan.
- Menentukan siapa saja yang terlibat dalam situasi tersebut.
- Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi tersebut.
- Pengujian Benar atau Salah , dalam hal ini dapat dilakukan menggunakan uji legal, uji regulasi atau standar profesional, uji intuisi, uji halaman depan koran, dan uji panutan/idola.
- Pengujian paradigma benar lawan benar.
- Melakukan prinsip resolusi.
- Investigasi opsi trilema.
- Buat keputusan.
- Lihat keputusan dan refleksikan.
Nilai yang tertanam pada diri kita tentu saja akan memberi warna dan pengaruh pada setiap keputusan yang kita ambil. Sebagai seorang muslim, nilai -nilai yang terkandung dalam ajaran agama Islam tentu akan menjadi pijakan utama bagi saya dalam mengambil keputusan , setelah itu saya akan memperhitungkan nilai-nilai kebajikan universal dan kebermanfaatannya.
Ketika kita menemukan sebuah situasi pada peserta didik atau rekan sejawat, yang membutuhkan pengambilan keputusan baik kita bisa melakukan peran kita sebagai pembantu mereka menemukan permalahan dan solusi atas masalah yang sedang mereka hadapi melalui Coaching yang kita lakukan padanya diantaranya dengan model TIRTA. sembilan langkah pengambilan keputusan dapat kita aplikasikan ketika mengecek kembali apakah keputusan yang diambil sudah tepat? ( langkah pengambilan keputusan yang dimaksud adalah :
- Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan.
- Menentukan siapa saja yang terlibat dalam situasi tersebut.
- Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi tersebut.
- Pengujian Benar atau Salah , dalam hal ini dapat dilakukan menggunakan uji legal, uji regulasi atau standar profesional, uji intuisi, uji halaman depan koran, dan uji panutan/idola.
- Pengujian paradigma benar lawan benar.
- Melakukan prinsip resolusi.
- Investigasi opsi trilema.
- Buat keputusan.
- Lihat keputusan dan refleksikan.